Tanggal 19 September 2012 lalu, Bappeda Blora belajar menghitung Pagu Indikatif Kecamatan (PIK) dan Program penanggulangan kemiskinan di Bappeda Sleman. Dalam pengantarnya, Kepala Bappeda Blora Ir. Samgautana Karnajaya, MT mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan tindak lanjut setelah  melihat stand Bappeda Sleman dalam  pameran perencanaan pembangunan dalam rangka Musrenbangnas Rencana Kerja Pemerintah 2013 di Jakarta 25-26 April 2012. Dalam sistem perencanaan penganggaran, Kabupaten Sleman sudah menerapkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Kemiskinan dan Kagu Indikatif Kecamatan (PIK). Rombongan yang terdiri dari Kabid Ekonomi (Ir. Supoyo),  Kabid Litbang dan Statistik (Rini Setyowati SE), Kabid Pemerintahan dan Kesra (Endro Martono, S.Sos, MSi), Kabid Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah (Ir. Samsul Arief), Kasubag program (Hadi Praseno, S.Sos), Kasubbid Statistik (Mahbub Djunaidi), Kasubbid Kesehatan (Hariyanto, MKes) serta Camat Jati (Hadi Prabowo, SH, MSi), diterima Kepala Bappeda Sleman, drg. Intriati Yudatiningsih, M.Kes beserta pejabat struktural Sekretaris Bappeda Sleman, Drs Kunto Riyadi, MPPM,  Kepala Bidang Ekonomi, Drs. Muhamad Aji Wibowo, M.Si, Kepala Bidang Sosial Budaya. Kasubbag Keuangan Heribertus Riswidodo, SE, M.SE, Kasubbag Perencanaan Nur Fitri Handayani, SSTP, M.Si  serta Kepala Subbidang Penanganan Kemiskinan Sigit Indarto, SE Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat, dan Pemberdayaan Perempuan.

Dalam sambutan pengantarnya, Kepala Bappeda Sleman, drg. Intriati Yudatiningsih, M.Kes menandaskan bahwa dalam mengaplikasikan kebijakan diawali dengan membangun sistem, dengan harapan ketika ada pergantian personil akibat dari promosi atau mutasi, sistem  tetap berjalan dan  tidak tergantung kepada orang perorang. "Pengembangan sistem informasi manajemen kemiskinan di Sleman dilaksanakan  secara bertahap. Pembuatan dan pengembangan SIM kemiskinan di Sleman  dilakukan oleh SDM Pemkab Sleman sendiri, tambah Intriati. Pembuatan SIM secara mandiri juga mempermudah upaya perubahan atau penyesuaiannya.

Selain belajar tentang penerapan SIM dan PIK dalam penganggaran daerah, Bappeda Blora juga memperoleh informasi yang tidak aklah penting, yakni Sistem Informasi Perencanaan Daerah (SIMRENDA) yang dikembangkan oleh Bappeda Sleman. Harapannya, setelah belajar di Bappeda Sleman, kita harus mampu mewujudkan sistem perencanaan yang lebih baik dari sebelumnya.