Terima Kasih, Anda Telah Mengunjungi Bappeda Kabupaten Blora; Lomba desain web profil dinas/instansi dan lomba Krenova 2014 dapat dilihat di website Bappeda "bappeda.blorakab.go.id atau di http://bappedablora.blogspot.com; Anda dapat mengunjungi website resmi Bappeda Blora; bappeda.blorakab.go.id;Dimohon foto atau laporan kegiatan bidang dan sekretariat yang perlu dipublikasikan agar diemailkan ke alamat bappeda@blorakab.go.id atau bappedablora@gmail.com dengan subyek "bahan sosialisasi blog"

Tuesday, 4 October 2011

RAKOR POKJA ANGGOTA PSIPD SEMESTER II

Sebagai tindak lanjut penyediaan data, pada tanggal 27 September 2011 yang lalu Bappeda Blora menyelenggarakan Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah untuk Semester II. Rapat yang dipimpin oleh Kepala Bidang Penelitian Pengembangan dan Statistik Bappeda Blora Rini Setyowati, SE itu dihadiri oleh semua anggota Pokja PSIPD dinas/instansi se-Kabupaten Blora. Dalam sambutannya Rini mengatakan bahwa data yang telah dikumpulkan oleh anggota PSIPD sangat bermanfaat untuk perencanaan pembangunan Kabupaten Blora, untuk itu anggota PSIPD diminta agar proaktif dalam mencari data yang dibutuhkan. Menurut laporan PSIPD semester I yang telah tersusun, masih ada beberapa data yang perlu dilengkapi. Lebih lanjut Rini menjelaskan bahwa apabila dari tabel yang disediakan tidak tersedia, tetapi anggota PSIPD mempunyai data yang dinilai sangat bermanfaat untuk pembangunan, data tersebut boleh ditambahkan.

EKSPOSE PDRB


Baru-baru ini Bappeda Blora bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik menyelenggarakan ekspose Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Kegiatan ini diikuti oleh 50 kepala dinas/instansi se-Kabupaten Blora. Kegiatan ekspose yang diselenggarakan di Gedung Pertemuan Bappeda Blora pada tgl. 21 September 2011 itu dipimpin oleh Kepala Bidang Litbangsta Bappeda Blora, Rini Setyowati, SE. Dalam pengantarnya, Rini mengatakan bahwa diselelenggarakannya Ekspos PDRB Kabupaten Blora tahun 2010 dikandung maksud untuk mencari masukan dan koreksi Draf PDRB yang akan diterbitkan oleh Bappeda bekerjasama dengan BPS Kabupaten Blora. Selain itu juga sebagai sarana untuk mempublikasikan kepada pimpinan SKPD (dimungkinkan membutuhkan data perkembangan perekonomian Kabupaten Blora Tahun 2010), bahwa Draf PDRB telah tersusun.
Kepala Bappeda Ir. Sam Gautamakarnajaya, MT dalam pemaparannya mengatakan bahwa PDRB Kabupaten Blora tahun 2010 merupakan salah satu indikator untuk mengetahui tingkat laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Blora. Dengan demikian keberadaannya sangat dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan. Penyusunan PDRB terbagi menjadi 9 (sembilan) sektor, masing-masing dihitung melalui pendekatan produksi, pendapatan dan keuangan. Kontribusi sektor pertanian dinilai positif tetapi juga mempunyai nilai negatif. Dinilai positif karena sektor pertanian mampu mendongkrak PDRB mencapai 5,08%. Sementara itu dampak kenaikan sektor tersebut tidak membawa dampak yang signifikan dengan kesejahteraan petani. Hal tersebut perlu dikaji lebih jauh faktor penyebabnya. Secara makro, pendapat perkapita di Blora dapat dikatakan rendah, yakni 5,9 juta. Bila dibandingkan dengan Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah mencapai 6,25%, maka Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Blora masih berada dibawahnya, karena baru mencapai 5,04%. Laju pertumbuhan Kabupaten Blora dibawah provinsi karena masyarakat kita tergantung pada pertanian. Kabupaten Blora menduduki ranking 32 dari PDRB provinsi. Harapan kita, pada tahun 2011 nanti pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Blora menjadi 5,1%. Hal tersebut menjadi salah penyebab Pendapatan Perkapita di Blora rendah, yakni Rp. 500.000,- (dibawah UMR yang telah ditentukan, yaitu sebesar Rp. 816.200,- sedangkan UMR Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 961.223. Kepala BPS Blora Fenny Susanto, SSi dalam paparannya mengatakan bahwa keterlambatan ekspose PDRB disebabkan karena adanya sensus sapi potong dan sapi perah tahun 2011. Seluruh kegiatan ekonomi di Kabupaten Blora sudah termuat dalam PDRB. Dalam Perhitungan PDRB Perkapita, BPS telah menggunakan jumlah penduduk hasil Sensus Penduduk tahun 2010. Hanya saja dalam penghitungan laju pertumbuhan ekonomi masih  menggunakan tahun dasar 2000, sehingga laju pertumbuhan ekonomi menjadi besar. Suparna  Kasi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis Statistik pada BPS Kabupaten Blora dalam menyampaikan ekspose PDRB Kabupaten Blora Tahun 2010 mejelaskan bahwa PDRB digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan program pembangunan dalam bidang perekonomian. Berdasarkan fakta yang ada, kinerja perekonomian di Kabupaten Blora dapat dikatakan Dalam pertumbuhan sektoral, kontribusi sektor pertanian sangat besar. Disusul sektor Listrik,Gas dan Air Bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan dan sektor perdagangan dan sektor angkutan dan komunikasi. Laju pertumbuhan ekonomi kecamatan masih perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dari 16 kecamatan yang ada, baru Kecamatan Cepu dan Blora.

Tuesday, 5 July 2011

PAMERAN PRODUK UNGGULAN

Pemerintah Kabupaten Blora mengirimkan Peserta Pameran Produk Unggulan di ajang Pameran Produk Unggulan Jawa Tengah klaster & UMKM Jawa Tengah di Semarang, demikian penuturan Kepala Bappeda Kabupaten Blora Ir. Samgautama Karnajawa, MT melalui Kepada Bidang Ekonomi, Ir. Supoyo.  Lebih lanjut Pak Poyo menjelaskan bahwa pameran berlangsung 6-10 Juli 2011 di Ruang Atrium DP Mall, Jl. Pemuda 150 Semarang. Selain Kabupaen Blora yang hadir, pameran tersebut juga akan dihadiri oleh FEDEP 35 Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah, tandas Pak Poyo. Untuk kali ini, FEDEP Kabupaten Blora sudah menyiapkan klaster yang akan mewakili di ajang yang bergengsi di Jawa Tengah tersebut. "Kemungkinan kami akan membawa klaster handycraft yang menjadi andalan Kota Blora dari bahan kayu jati dan aneka produk makanan kering", tambah Pak Poyo.
Pameran klaster yang pelopori oleh Bappeda Provinsi Jawa Tengah ini bertujuan unutk mempromosikan produk-produk unggulan daerah dari kab/kota se-Jawa Tengah. Dengan demikian diharapkan akan terjalin kerjasama antar klaster kab/kota dan antara klaster dengan mitra kerja perbankan serta dunia usaha, sehingga akan mempunyai effect peningkatan daya saing yang sehat.

Wednesday, 15 June 2011

RAKOR POKJA ANGGOTA PSIPD

Kepala Bidang Penelitian Pengembangan dan Statistik Bappeda Blora Rini Setyowati, SE menjelaskan bahwa Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Anggota PSIPD bertujuan untuk menyatukan tujuan dalam penyusunan Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah ( PSIPD ) Kabupaten Blora Tahun 2011. Dalam menyusun PSIPD tersebut perlu menyamakan persepsi bahwa data yang akan diterbitkan dalam PSIPD tersebut sangat berarti bagi pengambil keputusan, untuk itu diharapkan agar dalam pengisian data diusahakan berdasarkan fakta yang ada agar dapat dipertanggungjawabkan kevaliditasannya. Lebih lanjut Rini menyatakan bahwa penyusunan PSIPD ini juga dalam rangka menjalankan amanat Undang-undang Nomor 25/2004 dan Undang-undang Nomor 32/2004 serta Permendagri Nomor 54 tahun 2010. Rakor yang dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Juni 2011 di Ruang Pertemuan Bappeda Blora itu dihadiri oleh semua anggota PSIPD yang keanggotaannya tertuang dalam Keputusan Bupati Blora Nomor 800.22/570.A/2011 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah Kabupaten Blora Tahun 2011.

Friday, 10 June 2011

Workshop Kepariwisataan

Kepala Bappeda Blora Ir. Samgautama Karnajaya menjelaskan bahwa 10-11 Juni 2011 akan diselenggarakan Workshop Kepariwisaatan. Acara yang diselenggarakan di Gedung Pertemuan Bappeda Blora itu diikuti oleh Bappeda se Jawa Tengah yang terhimpun dalam Pakujembrana plus. "Untuk mempromosikan kepariwisataan Blora, nanti pada hari kedua session akan dilanjutkan di Desa Wisata Tempuran", jelas Pak Sam. Pariwisata merupakan salah satu target untuk mempromosikan Blora agar dikenal oleh masyarakat luas, maka perlu dikelola dengan baik dan tepat sasaran. Kampoeng Bluron, demikian nama lain Desa Wisata Tempuran telah dirintis untuk dikembangkan menjadi obyek pariwisata di Blora selain Taman Tertonadi dan Goa Teranwang. Selain berupa pemandangan alam, waduk air, dan taman pemandian, di Kampoeng Bluron Tempuran juga disediakan penginapan yang bernuansa rumah tradisional namun mempunyai fasilitas modern, demikian dikatakan oleh Sekretaris Bappeda Didik Lukardono di sela-sela pembukaan Gelar Batik Blora di GOR Mustika Blora 10 Juni 2011.

MENGGALI POTENSI BLORA

Bupati Blora Djoko Nugroho saat memberikan sambutan Pembukaan Gebyak Batik Blora Jum'at 10 Juni 2011 di GOR Mustika menghimbau kepada Bappeda Blora, Disperindagkop, dan DPPKKI Kab. Blora untuk menggali potensi Blora. Pameran yang dikemas dalam tema menggali potensi Blora itu diikuti oleh Kluster Bappeda Pati, dan Klaster Batik Bappeda Demak. Selain kluster batik dari Bappeda tetangga daerah, juga diikuti oleh perajin batik dari Blora, pengusaha batik, dan handycraft serta hasil produktivitas masyarakat yang berupa makanan ringan. Pada kesempatan yang sama Kepala Bappeda Blora Ir. Samgautama Karnajaya menjelaskan bahwa Blora harus mempunyai identitas batik sendiri. Sementara ini batik yang diproduksi di Blora perlu ditingkatkan kualitasnya agar mendapat pengakuan dari luar. Untuk menggali potensi yang ada, Pak Sam mencoba mempromosikan batik Blora yang dikemas dengan pameran batik. Batik Blora yang sudah tumbuh namun masih perlu pembinaan yang dari pemerintah antara lain batik Blumbangrejo Kecamatan Kunduran, Batik Jepon.

Tuesday, 7 June 2011

SOSIALISASI PSIPD

Berdasarkan informasi dari Kepala Bidang Penelitian Pengembangan dan Statistik Bappeda Kabupaten Blora Rini Setyowati, SE, Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah ( PSIPD ) akan disosialisasikan pada pertengahan bulan ini. PSIPD disosialisasikan dalam rangka menyusun profil Kabupaten Blora untuk mengetahui potensi dan sumber daya Kabupaten Blora agar mudah ditemukenali untuk pengembangannya. Lebih lanjut Rini mengatakan bahwa rapat sosialisasi yang dijadwalkan 15 Juni 2011 nanti akan dihadiri oleh anggota kelompok kerja ( Pokja ) yang telah terbentuk. Rini melalui staf Litbangsta Safrudin mengatakan bahwa berdasarkan data yang sudah masuk, anggota PSIPD adalah :
  1. Wahyu Triatmoko, S.Kom
  2. Agus Listiyono, S.Sos, M.Si
  3. Peni Sudarti, SP
  4. Wawan Dedi Mahendra, SE
  5. Siti Gamirah
  6. Maryono, SE
  7. Sujatminingsih, BSc
  8. Totok Misdiyanto
  9. Ariyanto
  10. Drs. Heru Prasetyo
  11. L. sasongko Kusumo, ST
  12. Bafira Ratnawati, SKM, M.Kes
  13. Catur Setyaningsih, S.Sos, M.Si
  14. Imam Sofwan, S.Ag
  15. Suripto, S.Sos
  16. Ribut Susilowati
  17. Kasiban, SE, MM
  18. Darmanto
  19. Erna Yuliani, SH
  20. Dian Eka Sri Kusumaningtyas, S. Kom
  21. Hendartini, SH
  22. Agus Widodo
  23. Puji Hartopo
  24. Mulyadi, SP
  25. Endah Ekawati, S. Sos, M.Si.
  26. Kompol Yohan Setiajid, SH, M.Hum
  27. Drs. Muh. Hardono
  28. Sulistiya, S.SiT
  29. Sugeng Saptono
  30. Imam Tri Santosa, SE
  31. Soewardjo
  32. M. Ali Mustofa, SE
  33. Suwarjo
  34. Hermanto, S.Pd.
  35. Ir. Susila Wardaya
  36. Budijono
  37. Sadimin
  38. Pantoro Nugroho, SH
  39. Rusdiyono
  40. Sudiro
  41. Teguh Saptono, SE
  42. Suji, S.Sos
  43. Agus Aang Roniawan
  44. Sutarno, S.Sos
  45. Roni Wicaksono, S.STP

Monday, 6 June 2011

TECHNICAL MEETING GEBYAR BATIK BLORA

Dalam rangka pemantapan peserta Gebyar Batik Blora yang akan digelar di GOR Mustika 10-12 Juni 2011, Bappeda Blora mengundang sejumlah tidak kurang dari 30 peserta. Hal tersebut menurut penuturan Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Blora Ir. Supoyo melalui stafnya Zaenal Arifin. Technical meeting dilaksanakan di Ruang Pertemuan Bappeda Blora 6 Juni 2011 selain dihadiri oleh calon peserta juga dihadiri oleh pendukung kegiatan. Pak Poyo menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakan technical meeting selain untuk ceking kesiapan peserta, sekaligus sebagai informasi bahwa stand yang disediakan panitia Gebyar Blora Blora sudah habis. "Hal tersebut menunjukkan adanya respon positif dari pengrajin batik, pengusaha dan masyarakat penggerak perekonomian di Kabupaten Blora", jelas Pak Poyo.

FEDEP KEMBANGKAN KLASTER KERAJINAN TANAH LIAT

FEDEP Blora telah berhasil dalam membina klaster kerajinan tanah liat di Balong Kecamatan Jepon. Hal tersebut sesuai dengan penuturan Ir. Supoyo Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Blora. Menurut Supoyo kluster kerejinan tanah liat yang diproduksi oleh masyarakat Balong Kecamatan Jepon Blora ini sudah nampak tanda-tanda keberhasilan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pesanan yang datang baik dalam dalam kota maupun dari luar kota. Lebih lanjut Pak Poyo menjelaskan bahwa kluster kerajinan tanah liat yang ada di Balong Kecamatan Jepon Blora dibekali ketrampilan membuat souvenir asongan. Dengan mengambil langkah tersebut diperkirakan akan mampu mengangkat perekonomian masyarakat Balong. Produksi yang selama ini dihasilkan dari Balong adalah genting pres dan batu bata pres. "Dua produk asli Balong tersebut sudah merambah ke luar daerah seperti Bojonegoro, Madiun, Rembang, dan Purwodadi", tambah Pak Poyo. Malahan karena banyaknya permintaan, produk genteng dan batu bata harus inden dulu, tukasnya.

PAMERAN KLASTER & UMKM JAWA TENGAH 2011

Menurut rencana Kabupaten Blora akan mengikuti kegiatan pameran klaster & UMKM Jawa Tengah di Semarang, demikian penuturan Kepala Bappeda Kabupaten Blora Ir. Samgautama Karnajawa, MT melalui Kepada Bidang Ekonomi, Ir. Supoyo. Pameran yang berlangsung 6-10 Juli 2011 itu digelar di Ruang Atrium DP Mall, Jl. Pemuda 150 Semarang akan dihadiri oleh FEDEP 35 Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah. FEDEP Kabupaten Blora sudah menyiapkan klaster yang akan mewakili di ajang yang bergengsi di Jawa Tengah tersebut. "Kemungkinan kami akan membawa klaster handycraft yang menjadi andalan Kota Blora dari bahan kayu jati", tambah Pak Poyo.
Pameran klaster yang pelopori oleh Bappeda Provinsi jawa tengah ini bertujuan unutk mempromosikan produk-produk unggulan daerah dari kab/kota se-Jawa Tengah. Dengan demikian diharapkan akan terjalin kerjasama antar klaster kab/kota dan antara klaster dengan mitra kerja perbankan serta dunia usaha, sehingga akan mempunyai effect peningkatan daya saing yang sehat.

Wednesday, 1 June 2011

BATIK BLUMBANGREJO TAMPIL

Untuk memeriahkan Gebyar Batik Blora 10-12 Juni 2011 mendatang, Batik Blumbangrejo akan turut mengikuti pameran batik khas Blora. Demikian dikatakan Ir. Supoyo setelah terjun di lapangan baru-baru ini. Pak Poyo, panggilan akrap Ir. Supoyo benar-benar menyiapkan batik Blora yang siap mewakili ajang pameran batik di GOR Mustika mendatang. "Saya sempatkan mensurvei ke lapangan untuk memastikan kesiapan batik Blumbangrejo, Kunduran untuk mengikuti pameran", ujar Pak Poyo.
Batik Blumbangrejo adalah Batik kerajinan masyarakat Blumbangrejo Kunduran Blora yang baru bangkit setelah mendengat event pameran batik di Blora. Semula, perajin batikBlumbangrejo hanya memproduksi taplak saja.Terganjal masalah pemasaran dan masalah harga, batik Blumbangrejo belum bisa berkembang seperti yang diharapkan. Selain memproduksi batik alami juga memproduksi batik sintesis.
Lebih lanjut Pak Poyo menjelaskan bahwa keiikutsertaan Batik Blumbngrejo Kunduran ini berkat kegiatan FEDEP ( Forum for Economic Development and employment Promotion ) atau Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya, yang digelontorkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam rangka pembangunan perekonomian, dimana jejaring FEDEP eks Karesidenan Pati sampai saat ini sudah berjalan aktif dengan diberi nama FEDEP PAKU JEMBARA ( FEDEP PAti, KUdus, JEpara, reMBAng dan bloRA ).